Strategi "iPhone Murah" yang Tidak Murah
iPhone 5C
Namun, seperti dikutip dari The Verge, kenyataan yang terjadi sedikit berbeda dari ekspektasi karena iPhone 5C masih termasuk relatif "mahal" dengan kisaran harga mencapai 549 dollar AS atau Rp 6,2 juta untuk versi 16GB tanpa kontrak.
iPhone 5C merupakan jawaban Apple atas ancaman smartphone Android di segmen menengah. Spesifikasi teknis yang mencakup prosesor A6, layar 4 inci, kamera depan, baterai yang relatif besar, dan casing plastik menegaskan hal tersebut.
Posisi harga iPhone 5C terjepit iPhone 5S di segmen atas dan iPhone 4S 8GB di segmen bawah. Pada dasarnya, perangkat ini merupakan iPhone 5 yang terbungkus balutan cangkang plastik warna-warni untuk menarik konsumen dengan desain baru.
Tingkatkan margin
Lalu, untuk apa Apple merilis produk ini? iPhone 5C sekaligus menggantikan iPhone 5 yang produksinya dihentikan, mungkin agar keduanya tak bersaing langsung. Ketimbang menurunkan harga model terdahulu, Apple memperkenalkan model baru yang dihargai lebih murah.
Langkah tersebut agaknya diakukan untuk menawarkan produk yang sesuai di tengah-tengah menurunnya harga jual rata-rata iPhone (ASP) di pasar-pasar yang sensitif harga seperti China. Pada 2009 lalu, ASP iPhone berada di kisaran 613 dollar AS. Tapi pada kuartal kedua tahun ini angka tersebut turun menjadi 581 dollar AS.
Apple masih menawarkan iPhone 4S di lini bawah dengan kapasitas storage yang dipangkas menjadi 8GB. Akan tetapi, jika Apple berhasil menarik konsumen untuk membeli iPhone 5C ketimbang iPhone 4S, margin yang diambil oleh perusahaan itu mungkin bisa dipertahankan atau malah ditingkatkan.
Dibanding model lama yang sudah mulai terasa kuno, iPhone berwarna-warni yang berisi hardware iPhone generasi terdahulu boleh jadi akan terlihat lebih menarik di mata konsumen. Lagi pula, selama ini Apple memang terkenal bisa mendorong konsumen agar membelanjakan lebih banyak uang untuk perangkat yang sedikit lebih bagus.
Source:kompas.com